Pada tanggal 9 Januari 2024, saya terbang menuju Kota Jayapura. Setelah menghabiskan waktu di Merauke, sebuah kota yang terletak di ujung selatan Papua, saatnya tiba untuk melanjutkan perjalanan ke Jayapura, kota kedua dari perjalanan saya yang lebih besar dan lebih berkembang. Jayapura terletak di pesisir utara Papua, menawarkan pemandangan yang berbeda dengan lanskap yang bervariasi dari pegunungan hingga pantai. Perubahan ini membawa nuansa baru dalam perjalanan saya, dari suasana kota kecil Merauke ke dinamika urban Jayapura yang lebih sibuk dan modern. Jayapura juga merupakan pusat administratif dan ekonomi di Papua, sehingga saya akan merasakan lebih banyak aktivitas dan berbagai fasilitas yang mungkin tidak tersedia di Merauke.
Perjalanan dari Merauke ke Jayapura memakan waktu sekitar 2 jam dengan pesawat. Selama penerbangan ini, kita disuguhi pemandangan spektakuler dari udara, melihat transisi dari dataran rendah Merauke ke pegunungan yang megah di sekitar Jayapura. Saya begitu takjub ketika hendak mendarat di Bandara Sentani, disambut oleh pemandangan keindahan danau dan bukit yang begitu mempesona.
Begitu mendarat di Bandara Sentani, saya menyalakan data internet dan langsung disambut banyak notifikasi setelah 5 hari di Merauke tanpa akses internet. Rasanya seperti hidup kembali! Hahaha. Di bandara, saya duduk sejenak mencari hotel di sekitar Bandara Sentani karena saya belum menemukan teman yang akan menjadi host di sini. Mengingat jarak antara Sentani dan Jayapura sekitar 1 jam, saya memutuskan untuk menginap di Sentani terlebih dahulu, karena ada banyak yang bisa dieksplorasi di sekitar Sentani.
Akhirnya saya menemukan penginapan yang cukup murah dan berjarak beberapa kilometer dari Bandara Sentani. Di sini juga tersedia layanan ojek online, jadi cukup memudahkan saya, meskipun saya belum menemukan teman di sini. Saya tiba di Sentani sekitar pukul 11 siang, dan untuk hari ini saya memutuskan untuk beristirahat di penginapan sambil merencanakan kegiatan selama berada di sini.
Selama di hotel, saya terus mencoba menghubungi teman-teman online dari Couchsurfing yang berada di sekitar Sentani dan Jayapura. Akhirnya, pada malam hari, beberapa dari mereka mulai merespons, dan saya berhasil membuat janji dengan salah satu teman yang akan menemani saya untuk mengeksplorasi beberapa destinasi keesokan harinya.
Karena ini adalah pengalaman pertama saya datang ke kota Jayapura, saya banyak mencari tahu tentang kota Jayapura dan juga Sentani. Sentani dan Jayapura adalah dua wilayah penting yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia. Meskipun sering dianggap sebagai bagian dari Jayapura, Sentani sebenarnya merupakan sebuah kota yang berada di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Berikut adalah penjelasan singkat tentang Sentani dan Jayapura:
Sentani
Lokasi dan Geografi: Sentani terletak di Kabupaten Jayapura dan merupakan pintu gerbang utama ke wilayah Jayapura melalui Bandara Internasional Sentani. Kota ini berada di tepi Danau Sentani, salah satu danau terbesar dan terindah di Papua.
Danau Sentani: Salah satu daya tarik utama Sentani adalah Danau Sentani. Danau ini memiliki panorama yang indah dengan air yang tenang, dikelilingi oleh pegunungan dan bukit-bukit hijau. Terdapat beberapa pulau kecil di dalam danau, dan berbagai kegiatan seperti berperahu, berenang, dan memancing dapat dilakukan di sini.
Budaya dan Festival: Sentani dikenal dengan tradisi budaya dan festivalnya, terutama Festival Danau Sentani yang diadakan setiap tahun. Festival ini menampilkan tarian, musik, dan berbagai kegiatan budaya yang mencerminkan kekayaan budaya suku-suku asli Papua, khususnya suku Sentani yang tinggal di sekitar danau.
Jayapura
Ibu Kota Provinsi Papua: Jayapura adalah ibu kota Provinsi Papua dan merupakan pusat pemerintahan, bisnis, dan pendidikan di wilayah Papua. Kota ini terletak di pesisir utara Papua dan menghadap langsung ke Samudra Pasifik.
Sejarah dan Perkembangan: Jayapura memiliki sejarah yang kaya, termasuk peran pentingnya selama Perang Dunia II sebagai pangkalan militer. Sebelumnya dikenal dengan nama Hollandia saat berada di bawah kekuasaan Belanda, kota ini berubah nama menjadi Jayapura pada tahun 1962 setelah integrasi Papua ke Indonesia.
Kota Multikultural: Jayapura adalah kota multikultural yang menjadi rumah bagi berbagai etnis dan suku dari seluruh Indonesia. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk makanan, bahasa, dan tradisi.
Destinasi Wisata: Di Jayapura, pengunjung dapat menemukan berbagai destinasi menarik seperti Pantai Base-G, yang terkenal dengan pasir putih dan pemandangan laut yang indah, serta Tugu MacArthur di Ifar Gunung yang menawarkan pemandangan kota dari ketinggian.
Kombinasi antara kekayaan alam, budaya yang beragam, dan sejarah yang menarik membuat Sentani dan Jayapura menjadi tujuan wisata yang memikat di Papua. Setelah mencari tahu lebih dalam, saya tidak yakin akan cepat keluar dari kota ini. Awalnya, saya berencana menghabiskan waktu 5-7 hari saja di sini, tetapi mungkin saya akan tinggal lebih lama.