Pada tanggal 11 Januari 2024, hari ketiga saya di Jayapura, saya masih bersama teman saya, Dhean. Hari ini, kami akan menuju daerah Genyem untuk mengeksplorasi Kali Biru yang ada di sana. Di Papua, ada beberapa tempat yang memiliki Kali Biru yang indah. Mungkin kalian semua sudah tahu tentang Kali Biru yang ada di Waisai, Pulau Waigeo di Raja Ampat, namun Jayapura juga memiliki Kali Biru yang tidak kalah indahnya.
Kali Biru di Jayapura terletak di daerah Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua. Tempat ini berjarak sekitar 2 hingga 3 jam perjalanan darat dari pusat Kota Jayapura. Jalur menuju ke sana cukup menantang, namun pemandangan yang ditawarkan sepanjang perjalanan sangat memukau, dengan hutan lebat. Lokasi Kali Biru ini dikenal karena airnya yang berwarna biru jernih dan suasana alam yang masih alami. Mari kita saksikan langsung keindahannya, hehehe.
Kami menggunakan sepeda motor untuk menuju Kali Biru Genyem, dan benar saja, ada beberapa titik dengan kondisi jalan yang rusak. Namun, pemandangan sepanjang perjalanan begitu indah dan sangat alami. Kami melewati pinggiran Danau Sentani dan bahkan bisa melihat Puncak Teletubbies, yang merupakan salah satu ikon Kota Sentani. Sepanjang perjalanan, kami melewati area hutan dan beberapa desa, serta melihat banyak binatang ternak, seperti sapi dan kerbau, yang beraktivitas dengan bebas.
Sepanjang perjalanan menuju Kali Biru Genyem, saya sering kali melihat gereja-gereja yang cantik berdiri di tengah pedesaan. Setiap gereja memiliki arsitektur yang unik, beberapa dengan atap merah mencolok dan salib yang menjulang tinggi, sementara yang lain tampak sederhana namun anggun, dikelilingi oleh pepohonan hijau dan pemandangan alam yang menakjubkan. Mayoritas penduduk Jayapura beragama Kristen, dengan denominasi Protestan dan Katolik yang paling dominan.
Setelah perjalanan sekitar 1,5 jam, akhirnya kami sampai di lokasi Kali Biru. Begitu sampai, kami membayar Rp.20.000 per orang untuk masuk. Pengunjung hari ini cukup ramai, dan airnya benar-benar jernih serta berwarna biru. Namun, saya merasa suasananya tidak begitu alami lagi karena sudah banyak fasilitas yang dibangun untuk wisatawan, seperti gazebo-gazebo di sekitar Kali Biru.
Sesampainya di sana, saya tidak langsung mandi. Setelah perjalanan yang lumayan jauh, kami istirahat terlebih dahulu sambil ngobrol dengan beberapa warga lokal. Ternyata, berdasarkan informasi dari warga sekitar, ada dua spot Kali Biru yang bisa dikunjungi. Yang kami datangi adalah Titik Kali Biru 2 di Genyem, yang merupakan kepala ujung Kali Biru. Teman saya yang sudah lama tinggal di Jayapura juga baru tahu bahwa ada dua lokasi Kali Biru, dengan Kali Biru 1 terletak sebelum Kali Biru 2. Jaraknya tidak begitu jauh.
Saya pun penasaran untuk melihatnya. Saya mencoba mencari titik lokasi di peta, namun tidak berhasil karena sepertinya belum tercantum di Maps. Untuk memastikan mana yang lebih menarik, saya memutuskan untuk memeriksa langsung dengan mengikuti petunjuk warga. Benar saja, lokasinya tidak jauh dari Kali Biru 1, masih di jalan besar yang sama, dan sekitar 100 meter dari plang masuk Kali Biru 1.
Setelah sampai, saya merasa bahwa spot Kali Biru 1 jauh lebih alami dan terasa lebih tenang. Akhirnya, saya memutuskan untuk tidak kembali ke Kali Biru 2 dan memilih untuk mandi serta menikmati Kali Biru 1. Kami membayar Rp.20.000 per orang untuk masuk. Kali Biru 2 benar-benar bisa disebut sebuah hidden gem, karena lokasinya yang tersembunyi tanpa plang petunjuk atau informasi di peta. Saya merasa beruntung bisa mengunjungi tempat ini. Jika saya tidak berbincang dengan warga lokal, mungkin saya tidak akan mengetahui keberadaan Kali Biru 1 dan hanya mengunjungi Kali Biru 2.
Melihat air yang begitu jernih berwarna biru, pepohonan yang rimbun, dan mendengar suara cuitan binatang, tempat ini benar-benar bisa mengobati stres dari hiruk-pikuk dunia perkotaan. Tidak tahan lagi, saya langsung memutuskan untuk nyebur, mandi, dan berenang di Kali Biru Genyem yang indah ini. Ketika saya di sana, ada juga beberapa pengunjung dari warga lokal sekitar, namun tidak terlalu ramai. Kami mandi bersama sambil bergurau, dan saya merasa begitu menyatu dengan alam serta dengan warga lokal sekitar.
Di sini, kita bisa menyewa gazebo untuk menyimpan barang dengan membayar Rp.50.000. Tersedia juga kamar mandi untuk berganti baju atau mandi. Selain itu, kita juga bisa menyewa pelampung ban dalam. Namun, saran saya adalah selalu menanyakan harga terlebih dahulu dan membayar di muka. Berdasarkan pengalaman saya, saat menyewa pelampung, saya ditawarkan harga Rp.10.000, tetapi ketika hendak membayar setelah selesai, harga yang diminta menjadi Rp.35.000. Saya bukan tidak senang dengan harganya, tetapi saya kurang suka dengan caranya. Untuk menghindari hal-hal seperti ini, sebaiknya tanya harga terlebih dahulu dan bayar di muka. Meskipun tidak semua orang melakukan penipuan terhadap pendatang, banyak juga yang jujur.
Rasanya saya tidak ingin berhenti dan pulang, tetapi jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, jadi saya harus kembali ke Kota Jayapura sebelum gelap. Kami harus sudah tiba di kota paling telat pukul 5 sore karena rute perjalanan melewati hutan dan beberapa jalan yang rusak. Jadi perjalanan malam sangat tidak memungkinkan jika menggunakan kendaraan sepeda motor.
Jika kalian datang ke Jayapura, saya sangat merekomendasikan untuk mengunjungi lokasi hidden gem ini. Caranya cukup mudah: ikuti petunjuk di peta menuju titik Kali Biru 2. Sesampai di sana, jangan terburu-buru membayar tiket masuk di Kali Biru 2. Sebaiknya, tanyakan terlebih dahulu kepada warga lokal mengenai lokasi Kali Biru 1, yang saya sebut sebagai hidden gem di Jayapura. Kali Biru 1 menawarkan keindahan yang lebih alami dan suasana yang lebih tenang, jauh dari keramaian dan fasilitas wisata yang lebih komersial.
Mengapa saya katakan Kali Biru 1 adalah hidden gem:
Kali Biru 1 terletak di lokasi yang lebih terpencil dan jarang dikunjungi oleh wisatawan, sehingga menawarkan suasana yang lebih tenang dan alami. Pemandangan di Kali Biru 1 dikenal sangat memukau dengan air yang sangat jernih dan dikelilingi oleh pemandangan alam yang masih perawan. Karena keterbatasan aksesibilitas, lokasi ini sering kali memiliki lebih sedikit pengunjung, memberikan pengalaman yang lebih eksklusif.
Di sisi lain, Kali Biru 2 mungkin lebih mudah diakses dan dikenal lebih luas, sehingga bisa lebih ramai dengan pengunjung. Namun, keindahan alamnya tetap menawan dan menawarkan pemandangan yang indah juga.
Jadi, jika Anda mencari pengalaman yang lebih tersembunyi dan eksklusif, Kali Biru 1 adalah pilihan yang lebih tepat.